Hidup adalah sesuatu yang
bergerak. Kekuatan manusia bukan sesuatu yang statis. Allah menganugerahkan
segala fitur pembangkit keberhasilan di dalam tubuh dan pikiran kita.
Dan akhirnya kita sudah
sampai pada akhir tahun 2012. And now, the first day on 1st January
2013. Rasanya berat ninggalin tahun 2012 yang telah banyak mengajarkan ku arti
kehidupan, apa itu artinya kebersamaan, apa itu artinya kepercayaan diri, apa
itu arti sebuah perjuangan, semua pahit manis ini dikemas dalam semua kemasan
alam yang indah ini membungkus sebuah gedung yang sangat penting dalam hidupku.
Seiring dengan bergulirnya
memori ku mengingat akan hal apa saja yang telah ku lakukan selama tahun 2012,
aku akan selalu berterimakasih pada lingkungan ku, pada energy yang lahir dari
tempat ini. Sesuatu yang telah mendorongku dengan sangat menyengat ke dalam
tatanan hidup yang powerful.
Aku fikir, dalam hidup,
manusia bisa tiba-tiba dibenturkan pada sebuah keadaan sulit yang tak pernah
tergambar dalam benak sebelumnya. Disaaat tidak ada cara lain untuk bertahan
itulah, kita dikenalkan pada kekuatan yang tersembunyi. Kekuatan yang kadang
kita tak percaya. Langkahku untuk mengikuti ajang pemilihan duta pariwisata adalah
awal dari keberanian yang mengubah hidupku. Siapa sangka? Aku yang dengan
keseharian ku yang sangat tak acuh untuk masalah penampilan, aku yang senang
memakai baju bola saat ke sekolah,aku yang lebih di kenal oleh teman temanku
sebagai wanita “tomboy” pecinta CR, sekarang berbalik 180 derajat dari gambaran
itu semua. Dan siapa sangka? Aku mengikuti ajang pemilihan duta pariwasata
Indramayu, yang setara dengan pemilihan “Abang None Jakarta”. Aku tidak pernah bermimpi untuk mengikuti
ajang itu, karna aku sadar akan kemampuan dan batas penampilan ku yang sangat
sangat tidak memungkinkan, yaah karna itu merupakan ajang yang bias di bilang
termasuk ajang yang harus menampilkan tampilan yang bisa menarik wisatawan
untuk tergugah sehingga kebudayaan setempat semakin terangkat.
Ide untuk mengikuti ajang ini pun datang
begitu saja,padahal saat itu aku sudah mempunyai janji untuk pergi ke Jakarta
menemui teman teman SMP ku dulu, tapi ku pikir, reuni bersama mereka bisa lain
waktu, tapi ajang ini….ajang ini hanya bias ku ikuti tahun ini saja, karna ku
pikir tahun depan insyaAllah aku sudah mulai menyandang sebagai mahasiswa. Jadi
tidak akanada lagi waktu untukku untuk mengasah kepercayaan diriku, untuk
menambah pengalamanku. Dengan berat hati, ku kabari teman teman ku yang sudah antusias
untuk bertemu denganku, maklum kami sudah tidak pernah bertemu lagi semenjak
aku meninggalkan kota Jakarta. Alhasil, mereka kecewa, yaa aku tau mereka pasti
akan kecewa, tapi aku beruntung karna aku memiliki teman teman seperti mereka
yang mau memahami ku.
Siang itu, dengan hati yang
sudah mantap,akhirnya ku langkahkan kaki ku pergi menuju temanku,sebut saja
namanya Hanif. Dia temanku yang sudah lebih dulu mengikuti ajang tersebut pada
tahun lalu, kebetulan da adalah salah satu panitianya, kemudian dengan
malu-malu aku mengutarakan niatku untuk mengikuti ajang tersebut. Waaawww…aku
tau kata itu yang pasti ada dalam benak temanku itu,meskipun dia tak
mengatakannya langsung padaku. Yaa..aku tau itu, ini memang terdengar asing,
seorang nurul dengan keseharian yang jauh dari kata “anggun” mengikuti ajang
yang benar-benar menuntut keanggunan seorang wanita.
Hari demi hari aku lewati di
masa karantina, hingga tiba saatnya pengumuman 40 Finalis yang berhak sampai
pada malam Grand Final ajang tersebut . Aku tidak berharap banyak, karna aku
sadar kemampuanku yang belum mumpuni, selain itu aku memang tidak terlalu paham
betul seluk beluk Indramayu karan aku tinggal disini baru 2 tahun kurang lebih.
Beberapa jam pada saat sebelum pengumuman itu dibacakan, haaah.! Aku sudah
tidak tahan, air mataku mengucur deras karna aku menyesal tidak bias
menampilkan bakat dengan baik, aku “demam panggung” . Aku benar benar muak
dengan diriku sendiri, rasanya aku ingin sudahi saja dan pulang ke rumah dengan
membawa rasa kekecewaan. Tapi, saat itu orang-orang yang menyayangiku semuanya
men”support” aku untuk tetap bertahan. Apapun keputusannya, entah aku di terima
atau tidak, itu tidaklah penting, yang penting adalah aku sudah berusaha
semaksimal mungkin.
Detik yang di tunggu-tunggu
pun tiba,, ketika Kategori remaja dibacakan..Alhamdulillah aku masuk dalam 40
Finalis tersebut. Aku benar benar bersyukur, bangga, bangga terhadap apa yang
ku dapat hari ini, ya Allah ini lebih dari cukup. Setidaknya aku bias membuktikan
bahwa aku memang bukan orang Indramayu, tapi tidak menutup kemungkinan untukku
menjadi Duta Pariwisata untuk kota tersebut.
Aku pulang dengan selempang
yang membentang dari pundak hingga pinggangku. Alhamdulillah ya Rab, orang
tuaku pun bangga akan itu,bukan selempangnya, melainkan atas kerja keras dan
usahaku untuk mengikuti ajang ini. Dari mulai setiap hari harus menggunakan
highheels, dan memakai make up, yang itu jelas jelas bukan cerminan dari
diriku.
Singkat cerita, malam itu
sampai pada malam Grand Final, aku tak menyangka dan tak terbersit dalam
ingatanku bahwa aku masuk dalam Top Five. Allah, aku bangga akan hal itu, ini
lebih dari cukup ya Allah. Malam itu terlihat 2 orang duduk di area VIP, 2
orang yang sangat aku cintai.
Sampai pada akhir acara, aku
sempat meneteskan air mata, haha karna aku tidak berhasil masuk menjadi juara
maupun runner up. Tapi disisi ku sudah ada 2 orang yang sangat peduli akan
keadaanku, mama di temani orang yang berharga di hidupku mendatangiku ke
backstage. Malam itu aku benar benar butuh waktu untuk sendiri.
Aku bukan perempuan penakut,
aku tidak suka membayangkan hal-hal yang buruk, meskipul mentalku sedikit lemah
akan hal-hal bisa mempengaruhiku.
Begitu banyak yang telah aku
lalui di tahun 2012 kemarin, dalam berbagai aspek aku sudah mencicipi pahit
manisnya. Dalam persoalan percintaan pun aku sering jatuh bangun. Yaah wajarlah
namanya juga masa muda hehe
Inilah kelebihan yang telah
dibentuk oleh orang tuaku yang memberikan stimulant yang baik pada jiwaku.
Bahwa aku harus tetap bangkit, tidak semua orang ikut prihatin di saat kita
jatuh, bahkan tidak jarang banyak yang menertawakan.
Dari banyak hal yang terjadi
dalam hidupku, aku merasakan hikmah yang begitu luar biasa walau itu baru aku
sadari kelak di tahun berikutnya, ketika aku flashback apa saja yang telah ku
lalui ketika aku sudah di hadapkan pada persoalan yang berat.
Hingga aku sekarang berdiri
tegak di hari pertama tahun 2013. Aku berusaha menguatkan hati dan berfikir
positif bahwa aku harus focus untuk masa depan ku, tidak ada lagi waktu untuk
bermain-main dan menghabiskan waktu yang tidak ada gunanya untuk masa depanku.
Sulit memang pasti, kadang aku terlena dengan kemegahan kehidupan di dunia ini,
kadang aku terbuai dengan social network yang telah banyak beredar.
Dulu, di tahun 2012 aku masih
bisa berkata” ah ntar lah UN masih tahun depan” nah loh sekarang udah masuk
tahun depan rul . Sudah saatnya aku meninggalkan segala sesuatu yang tidak
berguna dan tidak akan membantu untuk masa depanku. Memang tidak bisa secara
instan, tetapi perlahan-lahan kucoba. Inilah caraku untuk mempersiapkan
kemandirian ku. Ini tantangan besar ku, untuk mewujudkan impian ku saat kecil
untuk menjadi seorang dengan pekerjaan yang mulia yaitu seorang dokter . AMIN..
Kesempatan,keberuntungan, dan
kesiapan langsung menyambutku dengan peringatan yang jelas: betapa aku harus
bekerja keras untuk belajar, tidak boleh membiarkan hal-ha bodoh merusak masa
depanku, merusak impianku, dan membuang-buang waktuku untuk hal yang tidak
berguna. Karna aku tidak mau membayangkan, betapa kecewanya orang tuaku nanti akibat ulahku yang tidak belajar dengan
sungguh-sungguh sedangkan meraka, orang tuaku bersusah payah membanting tulang
demi masa depan anaknya yang cerah. Dan aku sadar, akan ada banyak ujian berat
yang menantiku di depan sana.
Apalah arti dari sebuah
harapan tanpa ada usaha untuk mewujudkannya. Tapi untukku, seorang remaja
dengan berbekal uang pas-pasan dan di hadapkan pada tuntutan untuk bertahan di
perlukan perjuangan yang sangat berat, itu adalah persoalan bagus yang harus ku
atasi kelak.
Ku akui, aku mempunyai mental
yang tidak baik, karna disaat aku jatuh, aku sulit untuk bangkit, tetapi
disitulah peran besar mama. Mama yang selalu membangkitkan ku saat aku
terpuruk. Aku tidak boleh bangga dengan nilai yang telah ku dapat, dan aku pun
tidak boleh terlalu larut dengan kesedihanku apabila aku mendapat nilai yang
kurang baik. Karna di depan sana, aka nada hal-hal yang jauh luar biasa dari
dugaan.Untuk itu, aku harus tetapi semangat. Apabila aku jatuh, bangkit lagi,
jatuh dan bangkit lagi, begitulah kehidupan.
Aku menghirup napas
dalam-dalam. Ada perasaan sejuk yang menenangkan diriku. Entahlah akan seperti
apa hari-hariku di depan nanti, tapi yang pasti aku telah menemukan pagi yang
membahagiakan. Pagi yang akan membawaku kepada semangat baru, semangat untuk
mencapai masa depan. Aminn..
Problem dasar yang harus ku selesaikan dengan diriku sendiri adalah masalah psikis. Aku tersadar, bahwa sangat benar kalimat bijak yang pernah ku dengar” Manusia tidak akan mengetahui kekuatan maksimalnya, sampai ia berada dalam kondisi di mana ia di paksa kuat untuk bisa bertahan”.
Aku masih berusaha
menciptakan melodi indah di tengah kehidupan yang sesungguhnya sangat
membutuhkan perjuangan. Namun ku tangguhkan hatiku untuk tetap berjuang bukan
hanya setara materil, tetapi secara fisik, dan psikis mentalku yang sulit untuk
bangkit ketika gagal.
Entah di tahun ini ataupun
tahun-tahun yang akan datang, resolusi ku di tahun 2012 lalu yang belum
tercapai bisa secepatnya aku gapai, yaitu untuk bisa menjadi seorang yang mahir
memetik dan memainkan nada-nada indah dari biola. Amin..