Jumat, 04 Januari 2013

Paradigma di Tahun 2012



Hidup adalah sesuatu yang bergerak. Kekuatan manusia bukan sesuatu yang statis. Allah menganugerahkan segala fitur pembangkit keberhasilan di dalam tubuh dan pikiran kita.
Dan akhirnya kita sudah sampai pada akhir tahun 2012. And now, the first day on 1st January 2013. Rasanya berat ninggalin tahun 2012 yang telah banyak mengajarkan ku arti kehidupan, apa itu artinya kebersamaan, apa itu artinya kepercayaan diri, apa itu arti sebuah perjuangan, semua pahit manis ini dikemas dalam semua kemasan alam yang indah ini membungkus sebuah gedung yang sangat penting dalam hidupku.
Seiring dengan bergulirnya memori ku mengingat akan hal apa saja yang telah ku lakukan selama tahun 2012, aku akan selalu berterimakasih pada lingkungan ku, pada energy yang lahir dari tempat ini. Sesuatu yang telah mendorongku dengan sangat menyengat ke dalam tatanan hidup yang powerful.
Aku fikir, dalam hidup, manusia bisa tiba-tiba dibenturkan pada sebuah keadaan sulit yang tak pernah tergambar dalam benak sebelumnya. Disaaat tidak ada cara lain untuk bertahan itulah, kita dikenalkan pada kekuatan yang tersembunyi. Kekuatan yang kadang kita tak percaya. Langkahku untuk mengikuti ajang pemilihan duta pariwisata adalah awal dari keberanian yang mengubah hidupku. Siapa sangka? Aku yang dengan keseharian ku yang sangat tak acuh untuk masalah penampilan, aku yang senang memakai baju bola saat ke sekolah,aku yang lebih di kenal oleh teman temanku sebagai wanita “tomboy” pecinta CR, sekarang berbalik 180 derajat dari gambaran itu semua. Dan siapa sangka? Aku mengikuti ajang pemilihan duta pariwasata Indramayu, yang setara dengan pemilihan “Abang None Jakarta”.  Aku tidak pernah bermimpi untuk mengikuti ajang itu, karna aku sadar akan kemampuan dan batas penampilan ku yang sangat sangat tidak memungkinkan, yaah karna itu merupakan ajang yang bias di bilang termasuk ajang yang harus menampilkan tampilan yang bisa menarik wisatawan untuk tergugah sehingga kebudayaan setempat semakin terangkat.
 Ide untuk mengikuti ajang ini pun datang begitu saja,padahal saat itu aku sudah mempunyai janji untuk pergi ke Jakarta menemui teman teman SMP ku dulu, tapi ku pikir, reuni bersama mereka bisa lain waktu, tapi ajang ini….ajang ini hanya bias ku ikuti tahun ini saja, karna ku pikir tahun depan insyaAllah aku sudah mulai menyandang sebagai mahasiswa. Jadi tidak akanada lagi waktu untukku untuk mengasah kepercayaan diriku, untuk menambah pengalamanku. Dengan berat hati, ku kabari teman teman ku yang sudah antusias untuk bertemu denganku, maklum kami sudah tidak pernah bertemu lagi semenjak aku meninggalkan kota Jakarta. Alhasil, mereka kecewa, yaa aku tau mereka pasti akan kecewa, tapi aku beruntung karna aku memiliki teman teman seperti mereka yang mau memahami ku.
Siang itu, dengan hati yang sudah mantap,akhirnya ku langkahkan kaki ku pergi menuju temanku,sebut saja namanya Hanif. Dia temanku yang sudah lebih dulu mengikuti ajang tersebut pada tahun lalu, kebetulan da adalah salah satu panitianya, kemudian dengan malu-malu aku mengutarakan niatku untuk mengikuti ajang tersebut. Waaawww…aku tau kata itu yang pasti ada dalam benak temanku itu,meskipun dia tak mengatakannya langsung padaku. Yaa..aku tau itu, ini memang terdengar asing, seorang nurul dengan keseharian yang jauh dari kata “anggun” mengikuti ajang yang benar-benar menuntut keanggunan seorang wanita.
Hari demi hari aku lewati di masa karantina, hingga tiba saatnya pengumuman 40 Finalis yang berhak sampai pada malam Grand Final ajang tersebut . Aku tidak berharap banyak, karna aku sadar kemampuanku yang belum mumpuni, selain itu aku memang tidak terlalu paham betul seluk beluk Indramayu karan aku tinggal disini baru 2 tahun kurang lebih. Beberapa jam pada saat sebelum pengumuman itu dibacakan, haaah.! Aku sudah tidak tahan, air mataku mengucur deras karna aku menyesal tidak bias menampilkan bakat dengan baik, aku “demam panggung” . Aku benar benar muak dengan diriku sendiri, rasanya aku ingin sudahi saja dan pulang ke rumah dengan membawa rasa kekecewaan. Tapi, saat itu orang-orang yang menyayangiku semuanya men”support” aku untuk tetap bertahan. Apapun keputusannya, entah aku di terima atau tidak, itu tidaklah penting, yang penting adalah aku sudah berusaha semaksimal mungkin.
Detik yang di tunggu-tunggu pun tiba,, ketika Kategori remaja dibacakan..Alhamdulillah aku masuk dalam 40 Finalis tersebut. Aku benar benar bersyukur, bangga, bangga terhadap apa yang ku dapat hari ini, ya Allah ini lebih dari cukup. Setidaknya aku bias membuktikan bahwa aku memang bukan orang Indramayu, tapi tidak menutup kemungkinan untukku menjadi Duta Pariwisata untuk kota tersebut.
Aku pulang dengan selempang yang membentang dari pundak hingga pinggangku. Alhamdulillah ya Rab, orang tuaku pun bangga akan itu,bukan selempangnya, melainkan atas kerja keras dan usahaku untuk mengikuti ajang ini. Dari mulai setiap hari harus menggunakan highheels, dan memakai make up, yang itu jelas jelas bukan cerminan dari diriku.
Singkat cerita, malam itu sampai pada malam Grand Final, aku tak menyangka dan tak terbersit dalam ingatanku bahwa aku masuk dalam Top Five. Allah, aku bangga akan hal itu, ini lebih dari cukup ya Allah. Malam itu terlihat 2 orang duduk di area VIP, 2 orang yang sangat aku cintai.
Sampai pada akhir acara, aku sempat meneteskan air mata, haha karna aku tidak berhasil masuk menjadi juara maupun runner up. Tapi disisi ku sudah ada 2 orang yang sangat peduli akan keadaanku, mama di temani orang yang berharga di hidupku mendatangiku ke backstage. Malam itu aku benar benar butuh waktu untuk sendiri.
Aku bukan perempuan penakut, aku tidak suka membayangkan hal-hal yang buruk, meskipul mentalku sedikit lemah akan hal-hal bisa mempengaruhiku.
Begitu banyak yang telah aku lalui di tahun 2012 kemarin, dalam berbagai aspek aku sudah mencicipi pahit manisnya. Dalam persoalan percintaan pun aku sering jatuh bangun. Yaah wajarlah namanya juga masa muda hehe
Inilah kelebihan yang telah dibentuk oleh orang tuaku yang memberikan stimulant yang baik pada jiwaku. Bahwa aku harus tetap bangkit, tidak semua orang ikut prihatin di saat kita jatuh, bahkan tidak jarang banyak yang menertawakan.
Dari banyak hal yang terjadi dalam hidupku, aku merasakan hikmah yang begitu luar biasa walau itu baru aku sadari kelak di tahun berikutnya, ketika aku flashback apa saja yang telah ku lalui ketika aku sudah di hadapkan pada persoalan yang berat.
Hingga aku sekarang berdiri tegak di hari pertama tahun 2013. Aku berusaha menguatkan hati dan berfikir positif bahwa aku harus focus untuk masa depan ku, tidak ada lagi waktu untuk bermain-main dan menghabiskan waktu yang tidak ada gunanya untuk masa depanku. Sulit memang pasti, kadang aku terlena dengan kemegahan kehidupan di dunia ini, kadang aku terbuai dengan social network yang telah banyak beredar.
Dulu, di tahun 2012 aku masih bisa berkata” ah ntar lah UN masih tahun depan” nah loh sekarang udah masuk tahun depan rul . Sudah saatnya aku meninggalkan segala sesuatu yang tidak berguna dan tidak akan membantu untuk masa depanku. Memang tidak bisa secara instan, tetapi perlahan-lahan kucoba. Inilah caraku untuk mempersiapkan kemandirian ku. Ini tantangan besar ku, untuk mewujudkan impian ku saat kecil untuk menjadi seorang dengan pekerjaan yang mulia yaitu seorang dokter . AMIN..
Kesempatan,keberuntungan, dan kesiapan langsung menyambutku dengan peringatan yang jelas: betapa aku harus bekerja keras untuk belajar, tidak boleh membiarkan hal-ha bodoh merusak masa depanku, merusak impianku, dan membuang-buang waktuku untuk hal yang tidak berguna. Karna aku tidak mau membayangkan, betapa kecewanya orang tuaku  nanti akibat ulahku yang tidak belajar dengan sungguh-sungguh sedangkan meraka, orang tuaku bersusah payah membanting tulang demi masa depan anaknya yang cerah. Dan aku sadar, akan ada banyak ujian berat yang menantiku di depan sana.
Apalah arti dari sebuah harapan tanpa ada usaha untuk mewujudkannya. Tapi untukku, seorang remaja dengan berbekal uang pas-pasan dan di hadapkan pada tuntutan untuk bertahan di perlukan perjuangan yang sangat berat, itu adalah persoalan bagus yang harus ku atasi kelak.
Ku akui, aku mempunyai mental yang tidak baik, karna disaat aku jatuh, aku sulit untuk bangkit, tetapi disitulah peran besar mama. Mama yang selalu membangkitkan ku saat aku terpuruk. Aku tidak boleh bangga dengan nilai yang telah ku dapat, dan aku pun tidak boleh terlalu larut dengan kesedihanku apabila aku mendapat nilai yang kurang baik. Karna di depan sana, aka nada hal-hal yang jauh luar biasa dari dugaan.Untuk itu, aku harus tetapi semangat. Apabila aku jatuh, bangkit lagi, jatuh dan bangkit lagi, begitulah kehidupan.
Aku menghirup napas dalam-dalam. Ada perasaan sejuk yang menenangkan diriku. Entahlah akan seperti apa hari-hariku di depan nanti, tapi yang pasti aku telah menemukan pagi yang membahagiakan. Pagi yang akan membawaku kepada semangat baru, semangat untuk mencapai masa depan. Aminn..

Problem dasar yang harus ku selesaikan dengan diriku sendiri adalah masalah psikis. Aku tersadar, bahwa sangat benar kalimat bijak yang pernah ku dengar” Manusia tidak akan mengetahui kekuatan maksimalnya, sampai ia berada dalam kondisi di mana ia di paksa kuat untuk bisa bertahan”.
Aku masih berusaha menciptakan melodi indah di tengah kehidupan yang sesungguhnya sangat membutuhkan perjuangan. Namun ku tangguhkan hatiku untuk tetap berjuang bukan hanya setara materil, tetapi secara fisik, dan psikis mentalku yang sulit untuk bangkit ketika gagal.
Entah di tahun ini ataupun tahun-tahun yang akan datang, resolusi ku di tahun 2012 lalu yang belum tercapai bisa secepatnya aku gapai, yaitu untuk bisa menjadi seorang yang mahir memetik dan memainkan nada-nada indah dari biola. Amin..

0 komentar:

Posting Komentar